Tidak terasa kita sudah hampir 2 tahun lebih banyak beraktivitas di rumah. Sambil menunggu turunnya wabah virus Covid-19, ada baiknya mengisi waktu isolasi diri kita dengan membaca buku.
Yuk, simak rekomendasi buku untuk menemani kamu saat masa isolasi!
1. Holding Up the Universe, karya Jennifer Niven
Jennifer Niven, penulis buku dengan New York Times best-seller berjudul “All The Bright Places” kembali menulis buku remaja yang tak kalah saing bagusnya. Buku ini menceritakan tentang Libby Strout, seorang perempuan yang pernah di juluki “Remaja Paling Gemuk Se-Amerika”. Namun, tidak ada yang tau siapa Libby sebenarnya.
Buku ini membawa pesan yang sangat beragam. Mulai dari self-love, mental health awareness, acceptance, dan juga bullying awareness.
2. Nanti Kita Cerita Tentang Hari ini, karya Marchella FP
Buku karya Marchella FP ini telah menangkap perhatian orang. Walaupun buku ini hanya kumpulan tulisan kata – kata, namun dapat membuat pembacanya tersentuh dan relate dengan isi yang tertulis di dalamnya. Tulisan di dalam buku NKCTHI selalu berpusat pada perasaan, emosi, dan hal – hal personal yang kerap dialami manusia.
Buku ini menjadi pengingat bahwa masa lalu adalah pembelajaran, masa kini adalah bekal, dan masa depan tetap saja sebuah perjuangan.
3. I Want to Die but I Want to Eat TteokPokki, karya Baek Se-hee
Esai novel karya Baek Se-hee menjadi inspirasi Kim Namjoon atau RM untuk menulis salah satu lagu boyband Korea ternama, BTS yang berjudul “Love Yourself”. Buku ini menceritakan tentang pengalaman penulis menghadapi depresi dan terapi. Media biasanya hanya menunjukan depresi berat, sehingga orang yang mengalami depresi ringan merasa situasi yang mereka hadapi tidak valid.
Baek mengingatkan pembacanya bahwa depresi tidak selalu berarti menderita sendiri dalam kegelapan, depresi dapat terlihat sangat ringan sampai tidak terlihat, tapi tetap berpengaruh dan menimbulkan stres.
Format buku ini juga sangat unik, karena bentuknya esai dan percakapan antara penulis dan psikiaternya. Pembaca akan lebih menyadari betapa pentingnya kesehatan mental kita, dan juga bahwa akan selalu ada bantuan dari profesional seperti psikolog atau psikiater yang bersedia untuk membantu kita.