Terakhir, perundingan nuklir di Wina ditunda pada akhir bulan lalu untuk jeda konsultasi. Kini, “putaran kedelapan perundingan dihadiri oleh Cina, Prancis, Jerman, Rusia, Inggris, Iran dan Amerika Serikat akan dilanjutkan besok di Wina”, tulis juru bicara Uni Eropa, Alain Matton, via Twitter.
Menyusul bulan-bulan penuh ketidakpastian, proses negosiasi untuk menghidupkan kembali Perjanjian Nuklir 2015 mengalami kemajuan dalam beberapa pekan terakhir.
Belum lama ini, AS melonggarkan embargo yang memungkinkan lembaga nuklir internasional menjalin kerjasama untuk bidang nonmiliter. Hal ini dianggap sebagai “langkah baik, meski tidak cukup”, kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amiradolaahian, Minggu (06/02).
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri di Teheran, pencabutan sanksi yang “menguntungkan Iran adalah garis merah perundingan”, kata Saeed Khatibzadeh.
Teheran secara konsisten melanggar butir perjanjian dengan memperkaya uranium, sejak bekas Presiden AS, Donald Trump, mencabut dukungannya 2018 silam. Namun demikian Iran menolak tuduhan ingin membangun senjata nuklir.